Menyikapi Budaya Copy Paste di Lingkungan Blogging

Menyikapi Budaya Copy Paste di Lingkungan Blogging Dewasa ini banyak praktek plagiarisme yang dilakukan oleh webmaster. Tidak hanya blog/web dari dalam negeri saja, melainkan di luar negeri juga sering terjadi praktek tidak terpuji tersebut. Sebagai pengelola blog/web, budaya tersebut perlu sejak dini untuk dihindari, karena dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Tidak hanya di dunia online saja, di dunia offline apalagi. Tindakan tersebut bisa dikategorikan perbuatan melanggar hak cipta atau yang sering disebut sebagai mencuri Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sebuah blog ibarat buku kosong. Sebagai webmaster, kita tentu harus mengisinya dengan berbagai tulisan dari ide, pikiran, dan pengetahuan yang kita meliki. Pengetahuan tersebut biasanya dari pengalaman kita dan kadang juga berasal dari ide orang lain.

Tidak sedikit para webmaster yang melakukan tindakan tidak terpuji ini. Biasanya mereka baru bergabung di dunia Blogging yang mana belum mempunyai skill menulis yang tinggi. Selain itu, biasana tindakan ini dilakukan oleh mereka yang malas menulis dan ingin cepat memperoleh tarfik yang tinggi. Tentu saja hal itu tidak dibenarkan, dan konsekuensinya akan memperbodoh diri sendiri.
Menyikapi Budaya Copy Paste di Lingkungan Blogging, Blogger Copas
Image by www.tutorialblogger.org

Menyikapi Budaya Copy Paste di Lingkungan Blogging

1. Dampak buruk copy-paste
Budaya copy-paste mempunyai dampak buruk. Ini berlaku tidak hanya mereka yang mencuri, tetapi juga berlaku bagi mereka yang dicuri tulisannya. Seperti kita ketahui bersama bahwa duplikat konten itu dianggap spam/sampah oleh mesin pencari. Sehingga dapat menimbulkan laman blog sulit terindeks oleh search engine.

Tentu saja, mereka yang mencuri artikel akan dilaporkan oleh webmaster yang merasa diruginakan dari tindakan tersebut. Situs yang menerima pengaduan adalah pihak DMCA. Postingan hasil copy paste akan dihapus atau mungkin dianggap spam oleh search engine. Dan apabila si pencuri kebetulan adalah Publisher Google AdSense, maka bisa jadi akun AdSense-nya akan di banned.

2. Cara menyikapi tindakan copy-paste
Apabila tulisan anda atau foto yang ada dalam blog anda dicuri oleh orang lain, anda harus bertindak. Caranya bagaimana? anda bisa mengunjungi blog/web si pencuri dan kemudian memberinya peringatan. Apabila si pencuri tidak merespon sama sekali, anda harus melaporkannya kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini adalah DMCA Takedown.

Cara ini terbilang cukup efektif untuk membuat jera sipelaku tindakan plagiarisme, supaya mereka sadar dan bisa memperbaiki kesalahan yang mereka lakukan. Kira-kira apa hadiah dari DMCA untuk si pencuri? mungkin bisa saja postingan hasil curian itu bisa dihapus atau mungkin laman blog/web tidak akan diindeks oleh mesin pencari. Dan bisa juga sampai di meja hijau. Oleh karena itu, jangan sekali-kali melakukan tindakan tersebut, karena hal itu melanggar hak cipta.

3. Cara menghindari copy paste
Bagaimana cara menghindari praktek plagiarisme? Sebenarnya caranya cukup sederhana. Anda hanya perlu berlatih menulis secara kontinyu dengan menggunakan gaya bahasa dan kemampuan kosa kata yang anda miliki.

Ketika kita menjumpai artikel yang kita sukai di blog/web orang lain, kita boleh mengutipnya untuk dijadikan artikel di blog kita sendiri. Tentu saja ada caranya. Yakni dengan cara menulisnya kembali dengan menggunakan gaya bahasa kita sendiri atau dengan menggunakan narasi kita sendiri. Bisa dipastikan tulisan dari gaya bahasa sendiri akan jauh berbeda dengan tulisan sumber-nya. Meskipun dari segi substansinya itu sama.

Kalau gambar bagaimana? Ini yang jarang diimplementasikan oleh para webmaster. Mereka sering tidak mencantumkan sumber gambar tersebut. Padahal sebenarnya gambar juga mempunyai hak cipta. Oleh karena itu, untuk pengutipan gambar itu sebaiknya selalu disertakan sumber asalnya. Ini penting untuk dilakukan untuk meminimalisasi dan tidak membiasakan diri untuk melakukan tindakan copy paste.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan untuk anda tentang Menyikapi Budaya Copy Paste di Lingkungan Blogging. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Share artikel ke: Facebook Twitter Google+

20 komentar:

Bagus Hermawan said...

sep mbak artikelnya, kalau sekarang memang sudah agak mereda budaya copas, kalau dulu begitu marak, hingga bingung itu tulisan asli siapa :).

semoga untuk kedepannya tidak ada budaya copas lagi :)

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Iya mas kita berharap semoga tidak ada lagi orang yang melakukan copas karena hal itu sangat merugikan pihak yang di copas :)

Masnady said...

hehe.. kalau saya sih menyikapinya kalem kalem saja mbak, karena dulu waktu baru kenal dengan yang namanya blog, saya juga suka copas. karena nggak tau aturan aturan blogging..

namun lain halnya jika yang copas adalah blogger senior yang sengaja merusak ke indahan blogger..

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Senior ataupun yunior yang namanya copas tetep saja copas mas. Tetep dia adalah pencuri ide dan karya tulis orang lain.

Ide/karya tulis itu mahal mas harganya. Bahkan 1 artikel saja bisa dihargai ratusan ribu rupiah kalau artikel tersebut dimuat di surat kabar :)

Unknown said...

Saya terkadang mengutip berita koran atau majalah, maka biasanya saya sebutkan sumbernya mulai nama koran, judul berita, kontributornya, editor, tanggal, dan jam. Bila mencantumkan gambar di blog saya juga tulis sumbernya. Memang begitulah kode etik para Blogger.

Yang sangat ideal memang membuat artikel orisinil hasil karya sendiri. Juga dilengkapi gambar hasil jepretan sendiri. Tentu ini akan lebih dihargai oleh mesin pencari Google dan sobat Blogger semua. Salam cemerlang.

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Memang begitu pak kode etik webmaster. Harus selalau mencantumkan sumber aslinya, baik itu hanya berupa kutipan kalimat sekalipun, kita tetap mencantumkan sumbernya. Lebih-lebih jika seluruh artikel yang kita kutip. Itu wajib hukumnya pak untuk mencantumkan sumbernya :)

Membiasakan diri seperti itu maka kita akan selalu bersikap jujur kepada diri sendiri, sebagai konsekuensinya maka kita akan dihormati juga oleh orang lain. Makasih banyak pak sudah mau berdiskusi dan berbagi pengalaman yang sangat menarik :)

Unknown said...

Copas memang sangat merugikan., apa lagi yang jadi korban nya..

Tapi kalau masalah gambar saya gak pernah kasih sumber..
mulai sekarang kasih sumber ah, biar gk dianggap Copaster..

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Tentu saja narasumber yang akan dirugikan dari aktivitas copy paste mas, karena ide/tulisannya di curi oleh orang lain.

Ya betul gambar juga ada hak ciptanya mas, oleh karena itu mengapa sebaiknya pengambilan gambar dari internet atau darimanapun itu harus mencantumkan sumber asalnya :)

Anonymous said...

Saya benci sekali dengan penjiplak.. :/

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Pak mfadhly, iya pak memang eksistensi penjiplak sangat meresahkan masyarakat Blogger. Oleh karena itu kita diharapkan selalu siap siaga dan selalu waspada agar artikel kita tidak di copy-paste :)

Aida Ismail said...

I hate copycat too! Terima kasih atas perkongsian ni ya :) Salam kenal juga Miss Wahyu Eka Prasetiyarini. Wahh panjang itu namanya. Hehe.

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Iya Miss. Aida Ismail saya juga kebetulan tidak suka sama orang yang suka copypaste. Sama-sama ya makasih juga sudah berkunjung di blog saya. Salam kenal balik.

Hehehe nama saya memang panjang miss. Mungkin biar nama saya lain daripada yang lain. Maksudnya tidak sama dengan nama orang lain. Anda bisa panggil saya Ririn kok :)

Unknown said...

Ya ampun mbak. para pelaku Auto Blog Copas makin marak aja, saya sudah menemukan 5 blog yang mencopy setengah dari artikel saya, dan hebatnya lagi artikel Copasnya sudah menggeser artikel blog saya di mesin pencari... :(

blog mereka juga ada Iklan Adsense nya, padahal isi nya 100% Copas..

masih bingung mau lakukan apa lagi, pengunjung makin hari makin turun. kalau saya laporkan ke DMCA bisa pegel mbak, soalnya DMCA hanya bisa menghapus satu artikel saja. andai saja DMCA bisa membanned blog nya..

Repot banget lawan orang super malas.. mencari uang dengan cara menghancurkan lapak lawan main nya..

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Pengalaman yang sangat menarik Mas Daniel. Memang benar bahwa tindakan copy-paste sangat merugikan pihak sumbernya. Misalnya trafik blog turun, sulit terindeks mesin pencari, dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut, yang mana tindakan copy paste sudah membeludak seperti itu, adalah dengan cara melapor ke DMCA Takedown agar blog nya bisa di banned, karena sudah terlalu banyak artikel yang dipublikasikan di blog nya adalah hasil copy paste. Silahkan laporkan saja. Jangan sunkan-sunkan. :)

Unknown said...

saya juga lagi memikirkan bagaimana menyingkirkan blog mereka..

mbak punya Tutorial cara melapor ke DMCA Takedown ??

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Untuk sementara ini saya belum buat tutorial itu mas hehehe :D
Tapi kemarin saya menemukan tutorial itu di alkhoirot.net :)
Mungkin anda bisa menuju kesana untuk mempelajarinya dan meng-eksekusi blog-blog copas hehehehe :)

Mizz Aiza said...

bagaimana caranya kita boleh mengesan mereka yang copy?

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Ada trik nya Mizz untuk mengetahui siapa saja yang meng-copy paste tulisan kita. Yakni dengan cara mengetikkan satu paragraf postingan di mesin pencari. Satu paragraf tersebut di beri tanda kutip di awal dan di akhir paragraf. Contoh: "paragraf bla bla bla"

Seperti itu Mizz. Thanks ya sudah singgah kemari :)

Unknown said...

Ohh ya,, blog nya mbak SEO nya bagus lho... saya ketikan "Cara Ririn" di Search Google, halaman pertama semua dipenuhi artikel mbak..

Itu bagaimana cara nya mbak??, apa mbak punya cara SEO tersendiri ??

Wahyu Eka Prasetiyarini said...

Wah saya nggak menggunakan teknik SEO apa-apa mas. Saya hanya menulis artikel saja di blog. Selain itu, saya juga tidak pernah submit artikel kemana-mana, misalnya submit di blog direktory atau situs social bookmark. Tapi saya hanya share artikel ke jejaring sosial saja :)

Post a Comment